Sunday, 8 February 2015

ANTARA HAK DAN KETERPAKSAAN



Mengarungi kehidupan dalam sebuah tekanan memang tidak mengenakan,khususnya bagi seorang pelajar, karena telah merampas hak kreatifitas nya. Tetuntunya perlu di sadari pula bahwa tingkat kreatifitas ketika menjadi seorang pelajar merupakan puncak keemasan.
Seperti misal ketika ada seorang pelajar yang di tuntut untuk mengerjakan pekerjaan yang seharusnya belum pantas bagi seorang anak tersebut. Contoh anak disuruh untuk menjadi seorang kuli bangunan,menjadi tukang semir sepatu,pengamen bahkan ada yang menjadi pekerja seks komersial. Memang hal dia atas bila di lihat dengan beberapa faktor,seperti faktor ekonomi karena tidak mampu, maka orang tua terpaksa menyuruh anak nya untuk menjadi pekerja tersebut.
Kemudian faktor kebiasaan, faktor ini biasanya menjadikan suatu kebiasaan menjadi hobi, ketika seorang anak di waktu kecil banyak melakukan aktifitas seperti bekerja,atau yang lainnya maka hal tersebut secara terus menerus akan menjadi sebuah kebiasaan yang mana bila kbiasaan tersebut tidak di lakukan maka akan merasakan sesuatu yang hilang dalam dirinya.
Faktor yang berikutnya adalah faktor lingkungan, karena si anak ketika kecil terbiasa dengan lingkungan pekerja seks komersial misalnya, atau ada di antara anggota keluarga nya yang terlibat menjadi PSK tersebut, maka menjadikan pola pikir anak menjadi terbentuk pada suatu kegiatan yang harus dilakukannya yaitu menjadi seorang PSK.
hal diatas menjadi bebrapa alasan atau faktor penyebab terjadinya tingkat pekerja di kalangan anak (pelajar). Padahal sesungguhnya hal tersebut tidak harus terjadi dikalangan anak di Indonesia ini, seharusnya pemerintah harus berperan lebih dalam mengatasi realita kehidupan di atas. Yaitu dengan cara melakukan penetasan kesenjangan sosial dan perekonomian di masyarakat yang kurang mampu, supaya bisa menanggulangi tingkat memperkerjakan anak,supaya anak bisa fokus dalam menuntut ilmu dan menjadi seorang pelajar seperti anak yang lainnya.
Sehingga tidak adanya ketertekanan dalam kehidupan anak di Indonesia ini,dan hak seorang anak bisa terpenuhi sepenuhnya  tanpa adanya intimidasi dan kehidupan yang layak dapat dirasakan menyeluruh, oleh anak pegawai paksaan dalam ketertekanan.  untuk menjadi status seorang pelajar yang dapat memegang tongkat estapet kepemimpinan di negeri Indonesia.

No comments:

Post a Comment